Selasa, 06 Maret 2012

1.500 Personil Disiapkan Amankan MTQ di Ambon

Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Maluku, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Sutanto mengatakan, kekuatan aparat kepolisian yang akan diturunkan untuk mengamankan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXIV/ 2012 sebanyak 1.500 personil.

“Ribuan personil ini merupakan gabungan Brimob, Sabhara, Lalulintas, Intelejen dan Reserse. Untuk Lalulintas, kekurangan-kekurangan tersebut akan dikoordinasikan dengan polres-polres jajaran yang terdekat seperti Polres Buru dan Seram Bagian Barat (SBB),” jelas Sutanto kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (5/2).

Polda Maluku kata Sutanto sangat menaruh perhatian terhadap pengamanan MTQ, sebab itu sejak dini pengerahan kekuatan personil sudah dihitung termasuk kemungkinan-kemungkinan kekurangannya.

“Jadi kekurangan-kekurangan itu kita sudah pikirkan termasuk rencana BKO dari Mabes Polri. Jika itu terjadi maka sebanyak dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) akan kita minta untuk membantu pengamanan jalannya MTQ nanti,” katanya.

Menurut Sutanto, Polda Maluku tidak hanya berencana mendatangkan BKO dari Mabes Polri, tetapi Satuan Anti Terror atau Detasemen Khusus 88 juga akan diperbantukan untuk mengamankan jalannya pelaksanaan MTQ.

“Kita tidak mau lengah dalam pelaksanaan MTQ, sebab itu pengamanan akan betul-betul dilakukan demi suksesnya penyelenggaraan event bertaraf nasional ini,” tandas Sutanto.

Bukan itu saja, Polda Maluku juga akan meminta bantuan Badan Intelejen (Baintel) Mabes Polri untuk diperbantukan guna mendeteksi situasi dan kondisi keamanan di Maluku khususnya Kota Ambon.

Olehnya itu, Sutanto meminta kepada warga Kota Ambon untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan yang dapat mempengaruhi kehidupan warga Ambon.

TNI Siap Bantu Polri

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVI/Pattimura, Kolonel Infanteri Kus Hariyanto menegaskan, pihaknya belum mengetahui jumlah personil TNI yang akan memback up polisi dalam pengamanan MTQ.

Namun pada prinsipnya kata Kapendam, TNI selalu siap dan senantiasa membantu Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban bangsa dan negara. MTQ kata Kus Hariyanto merupakan even keagamaan yang harus diamankan guna suksesnya pelaksanaan tidak hanya Kota Ambon selaku tuan rumah, tapi Maluku secara umum.

Kendati demikian, untuk pengamanan Very-Very Important Person (VVIP), hal itu menjadi tanggung jawab TNI karena sudah merupakan Prosedur Tetap (Protap).

“Pengamanan VVIP itu menjadi tanggung jawab TNI, sebab hal itu sudah menjadi Protap. TNI prinsipnya siap bantu Polri kapanpun hal itu jika diminta,” katanya. (S5)

Sumber : www.balagu.com

Selasa, 13 September 2011

Penyebab Kerusuhan Ambon 11 September 2011

Kerusuhan Ambon terjadi lagi Minggu 11 September 2011. Dari kerusuhan Ambon tersebut telah mengakibatkan korban tewas sebanyak 4 orang. Apa sebenarnya penyebab kerusuhan Ambon yang terjadi kemarin tersebut?

Gambar dari : Antaranews
 
Penyebab kerusuhan Ambon adalah tewasnya Darmin Saiman. Darmin Saiman adalah korban meninggalduni apada kecelakaan motor di Ambon pada hari Sabtu.

Darmin yang adalah seorang tukang ojek dikabarkan tewas dibunuh. Padahal, Darmin adalah korban kecelakaan lalulintas. Menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jakarta, Darmin tewas karena kecelakaan murni. “Dia mengendarai sepeda motor. Ia dari arah stasiun TVRI, Gunung Nona, menuju pos Benteng. Di daerah sekitar tempat pembuangan sampah, yang bersangkutan hilang kendali dan menabrak pohon gadihu,” papar Anton. Namun tersiar kabar, Darmin tewas karena dibunuh.

Kabar kematian darmin itulah yang menjadi pemicu bentrokan dan kerushan Ambon. itulah yang memicu aksi massa. Bentrokan pun terjadi usai pemakaman korban, Minggu siang. Warga dari dua kelompok saling berhadap-hadapan dan saling menyerang dengan lemparan batu. Sejumlah kendaraan roda dua dan empat pun dibakar.

Banyaknya orang yang terlibat dalam bentrokan tersebut membuat suasana makin parah. Api pun berkobar di badan jalan, mengiringi kerusuhan yang berlangsung hingga Minggu petang. Sejauh ini, jumlah korban tewas dalam bentrokan tersebut telah mencapai tiga orang. Satu korban mengembuskan napas terakhir di RSU Al Falah, Ambon.

Korban yang diidentifikasi bernama Sahrun Ely (22) itu tewas dengan luka tembakan di dagu. Dua orang tewas lainnya sempat dibawa ke RSUD dr M Haulussy, Ambon. Mereka tewas karena luka tembak aparat kepolisian saat upaya penghalauan massa. Korban tewas teridentifikasi sebagai Djefry Siahaan yang terkena timah panas di bagian perut dan Cliford Belegur yang tertembak di bagian dada sebelah kiri. Djefry adalah seorang guru yang tengah bertugas di Ambon. Sementara Cliford, murid kelas III SMA Negeri 12 Ambon.

Semoga dengan diketahuinya penyebab kerusuhan Ambon tersebut, kerusuhan dan bentrokan tidak akan terjadi lagi. Damai Ambon. (Vivanews)

Entri Populer